Hanzi terdiri dari dua karakter, yakni Han dan zi. Han berarti orang Han, suku Han; sedangkan zi berarti huruf. Banyak orang Indonesia salah kaprah menyebut Hanzi dengan masih menambahkan lagi kata “huruf” di depannya, menjadi “huruf Hanzi“. Padahal zi sudah berarti huruf. Seharusnya tidak perlu lagi menambahkan kata “huruf” di depan Hanzi, cukup Hanzi saja, atau cukup “huruf Han” saja.

Hal yang sama juga bisa ditemui di beberapa nama, misalnya sungai Kuning. Tidak sedikit orang menyebutnya sungai Huanghe. Kembali lagi jika kita melihat arti kata Huanghe, Huang berarti kuning, he berarti sungai, maka seharusnya juga tidak perlu lagi menambahkan kata “sungai” di depannya. Yang benar seharusnya sungai Huang, atau sungai Kuning, atau Huanghe saja. Begitu pula dengan nama gunung. Taishan, misalnya. Kita tidak perlu menyebutnya gunung Taishan, karena shan itu sudah berarti “gunung”. Cukup dengan Taishan atau gunung Tai.

Apakah gejala bahasa seperti ini terjadi juga di bahasa lain selain bahasa Indonesia? Menarik mungkin bila diadakan penelitian tentangnya, untuk mengetahui kira-kira faktor apakah yang menyebabkan terjadinya gejala seperti ini. Siapa berminat?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

HSK 2019 Maret – Surabaya

By admin / January 16, 2019 / 18 Comments

Kapan Sebaiknya Kita Ujian HSK

By admin / February 13, 2024 / 0 Comments

Liu Bang dan Xiang Yu

By admin / January 12, 2010 / 8 Comments

Ratusan Aliran Filosofi–Zhu zi bai jia

By admin / November 18, 2009 / 1 Comment

HSK 2020 Maret – Surabaya

By admin / January 30, 2020 / 6 Comments

Yang Benar Adalah Gong Xi Fa Cai

By admin / February 15, 2010 / 8 Comments